KabarRestorasi.com, Jakarta - Direktur Eksekutif
Aljabar Strategic Arifki Chaniago buka suara, terkait bergabungnya Ridwan Kamil
ke Partai Golongan Karya (Golkar), membuat partai Golkar mempunyai alternatif
Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) jika ketua umum
mereka Airlangga Hartarto tak jadi maju pada pilpres 2024.
“Apalagi Jawa Barat sebagai basis suara kunci di Pemilihan Presiden, bakal menguntungkan bagi Golkar atau capres yang diusungnya,” kata Arifki, dikutip dari tempo, Jumat (20/01/2023).
BacaJuga: Berikan Tugas Baru, Jokowi Makin Yakin Kinerja Menhan Prabowo
Dia menjelaskan, pada pilpres 2014 dan 2019 Partai Golkar gagal mencalonkan kadernya sebagai capres dan cawapres. padahal, pada saat itu, Partai Golkar menempati posisi kedua sebagai pemilik terbanyak kursi parlemen pada saat itu.
Disisi lain, para mitra Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) sedang mencari figur baru seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang mendekati Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.
“Lamanya deklarasi capres dan cawapres KIB
menjadikan publik berasumsi bahwa KIB identik dengan Ganjar atau figur-figur
baru yang populer,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Arif menilai, koalisi KIB harus segera mengumumkan, siapa calon yang akan diusung oleh koalisi tersebut, sehingga tidak membuat publik bertanya-tanya.
“Jika masih terlalu lama memberikan kepastian itu terhadap publik, wajar saja kan publik menilai KIB bakal menjadi kendaraan untuk Kang Emil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, bahkan seorang Ganjar Pranowo”, pungkasnya.