KabarRestorasi.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto berbicara tentang pertumbuhan gizi anak - anak bangsa Indonesia, menurut Prabowo, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengurangi angka stunting menjadi empat belas persen dalam tahun 2024.
“Permasalahan stunting dan kekurangan gizi pada anak-anak Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih berusaha mengurangi angka tersebut dengan harapan angka stunting di Indonesia bisa turun hingga menjadi 14% di tahun 2024” tulis Prabowo dalam akun Facebooknya, Rabu (18/01/2023).
Prabowo Mengatakan, gagalnya pertumbuhan gizi anak - anak Indonesia diakibatkan kurangnya asupan protein hewani dalam masa kandungan dan rendahnya minat anak - anak bangsa dalam mengkonsumsi susu hewani.
“Gagal tumbuh pada anak-anak Indonesia diakibatkan beberapa hal, salah satunya adalah kurangnya asupan protein hewani sejak dalam kandungan hingga masih rendahnya konsumsi susu pada anak-anak di Indonesia” kata Prabowo.
Prabowo menganalisa, bahwa tingkat konsumsi susu anak - anak Indonesia masih jauh dibawah anak - anak bangsa Malaysia dan Thailand. Hal ini yang mengakibatkan angka stunting di Indonesia masih menyentuh angka 24,4%.
Sebelumnya, pada Tahun 2009 Partai Gerindra sudah menyiapkan gerakan “generasi bangsa unggul,sehat dan memiliki daya saing”. Sebuah gerakan yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran betapa pentingnya pemenuhan asupan makanan bergizi bagi ibu hamil dan menyusui dan anak-anak, Gerakan ini bernama Revolusi Putih.
Gerakan ini pernah dituangkan dalam film berjudul “Hungry is The Tiger” dalam film tersebut dijelaskan, bahwa angka kemiskinan dan kelaparan pada beberapa negara berkembang dapat dituntaskan dan disembuhkan. Prabowo memberi contoh tentang gerakan ini yang pernah dikembangkan oleh Dr. Verghese Kurien di India.
Dalam gerakan Revolusi Putih, Prabowo mewajibkan anak - anak bangsa Indonesia dari setiap golongan untuk meminum susu setidaknya 2x sehari, dan dalam program itu, setiap keluarga yang tidak mampu akan diberikan 1 hewan ternak untuk dipelihara, nantinya daging dan susu tersebut dapat dijual ke pasar untuk membantu perekonomian keluarga.