KabarRestorasi.com, Jakarta - Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok pemimpin yang cakap dalam bekerja, memiliki keberanian dan sudah teruji kesetiaannya kepada NKRI. Menteri Pertahanan ini juga dinilai sebagai tokoh yang memberikan solusi dari berbagai tantangan dinamika dunia global, karena berpengalaman dalam dunia militer, bergerak cepat dalam mengerjakan program pemerintah, hingga memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Prawiro Jawa Barat, Budi Setiawan saat mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo sebagai presiden di Mall BTC, Bandung, Jawa Barat, Jum’at (17/2).
“Faktor-faktor tersebut yang membuat kami yakin mendukung Prabowo sebagai Presiden Indonesia. Kami selaku komunitas, ormas, LSM, ulama, akademisi, generasi milenial, hingga budayawan Jawa Barat yang tergabung dalam Prawiro Jawa Barat, siap mendukung bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia 2024-2029,” ungkap Budi.
BacaJuga: Ziarah ke Makam Raja Melayu, Muzani Ingatkan Pentingnya Teladani Pahlawan Nasional
Saat ini, Budi melanjutkan jika Prawiro Jawa Barat sudah memiliki pengurus di beberapa kabupaten/kota di antaranya; Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Tasik kota, Kabupaten Tasik, Kabupaten Pangandaran.
“Kita terus kembangkan dan yang lain sedang dibentuk, karena harus orang yang tepat dan kredibel. Jangan asal tunjuk,” kata Budi.
Ia berharap, jika Prabowo terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-8, Indonesia akan menjadi negara yang sejahtera, berdaulat, serta mampu melahirkan sumber daya manusia yang unggul.
“Harapannya, Prabowo betul-betul mewakafkan dirinya untuk rakyat Indonesia. Mengatasi tantangan ekonomi yang sedang dihadapi, menjaga keharmonisan antar suku, budaya, agama, serta memberantas korupsi,” pesan Budi.
Selain itu, Budi mengatakan jika nantinya Prabowo memimpin Indonesia pada periode tahun 2024-2029, ketahanan pangan yang saat ini menjadi salah satu konsentrasi pemerintah perlu ditingkatkan. Salah satunya, menurutnya, adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia dengan memperbanyak pendidikan vokasi bidang pertanian.
“Meningkatkan ketahanan pangan dengan cara menormalisasi irigasi yang sudah ada dan membangun irigasi baru untuk mengairi sawah dan ladang. Memaksimalkan sawah dan ladang yang sudah ada dan membuka lahan baru untuk pertanian,” ujar Budi.