Hal itu disampaikan setelah menelaah dan mempelajari jejak dan perjuangan Prabowo Subianto selama ini hingga masuk dalam pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, Joko Widodo - KH. Ma’ruf Amin.
“Tidak pernah terpikir dalam benak anak bangsa seperti saya, untuk terlibat dalam pusaran politik. Namun berjalan-nya waktu saya mengerti bahwa politik adalah alat (wasilah). Hukum wasilah sama dengan hukum meraih tujuan,” ungkapnya terinspirasi terhadap Menhan RI Prabowo Subianto.
Baca Juga : Gagahnya Prabowo di Waktu Muda
Dia menyadari bahwa politik melahirkan mekanisme untuk mewujudkan kekuasaan rakyat. Namun tetap pada prinsip dan nilai-nilai demokrasi yang mampu menjaga keutuhan bangsa, menciptakan keadilan, memberikan kesejahteraan dan kemakmuran pada seluruh rakyat.
“Bapak Prabowo mengajarkan untuk menjaga kerukunan, kesatuan dan kebersamaan dalam kebhinnekaan, memperhatikan prinsip permusyawaratan/perwakilan dan kemufakatan yang mencerminkan keragaman bangsa,” paparnya.
“Sampailah saya memilih dalam barisan perjuangan Bapak Prabowo dan Partai Gerindra-nya. Bukan karena fanatisme belaka tapi ini semua tentang mencintai Indonesia dengan segenap jiwa dan raga,” terangnya.
Berita Terkait : Sosialisasi PIP, Prasetyo Hadi: Pak Prabowo Ingin Anak-anak Indonesia Pintar
Dia juga menyinggung puisi dari Presiden RI Soekarno Hatta yang berbunyi, Jikalau aku melihat gunung-gunung, Gunung merapi, gunung semeru, gunung merbabu, Gunung tangkuban perahu, gunung klabat, Dan gunung lainnya, Aku melihat Indonesia "
“Seperti itulah saya diajarkan, ketika saya melihat, saya mendengar dan saya mencium. Saya melihat Indonesia, mendengar Indonesia dan mencium Indonesia,” terangnya.