
Asep mengatakan, kejadian bermula saat hujan deras mengguyur kota Cimahi pada pukul 14.00 WIB, dengan intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah utara dan tengah Cimahi, air hujan pun tak tertampung oleh drainase yang ada.
“Dampak dari hujan yang cukup lebat ini memang sedikit mengganggu aktivitas masyarakat. Hujan deras jatuhnya di daerah Cimahi Utara dan sebagian Cimahi tengah," kata Asep dikutip dari detik, Kamis (16/02/2023).
Akibat imbas hujan tersebut, sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga di kawasan utara diterjang banjir. Kerusakan terjadi di tiga kelurahan, di antaranya Padasuka, Cipageran dan Citeureup
Tercatat, sebanyak 181 rumah mengalami kerusakan akibat hujan badai tersebut, Enam rumah diantaranya mengalami hancur.
"Ada 181 rumah yang terdampak. Variasinya, enam rusak sedang dan sisanya rusak ringan. Yang rusak ringan ini rusak pada bagian dinding (jebol)," ucapnya.
Akibat banjir tersebut sebanyak 509 jiwa terdampak. Rumah yang mengalami rusak sedang pun terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.
"Dari 181 rumah ada 167 KK atau 509 jiwa yang terdampak. Untuk beberapa warga kita yang terdampak mengungsi ke keluarganya, atau saudaranya," ujar Asep.
Pada saat ini, para petugas BPBD dibantu oleh relawan untuk menyingkirkan material pasca banjir, sebagian warga terpaksa untuk membersihkan rumahnya terlebih dahulu.
"Kami bersama tim kecebong juga masih melakukan penyingkiran material bekas banjir. Mudah mudahan hari ini tidak da hujan lagi," pungkasnya.
LihatJuga: Bantuan Air Bersih ke NTB, Prabowo Bakal Perluas Jangkauan Desa yang Butuh Air